Ramadhan adalah hamparan waktu yang dibentangkan Allah Ta’ala agar kita bisa melampaui batas usia kita.
Rasulullah SAW bersabda :
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh suatu bulan yang agung (syahrun ‘adzim) lagi penuh berkah (syahrun mubarak), yaitu bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan (sekitar 83 tahun 4 bulan). Bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu kewajiban dan qiyam (sholat) pada malam harinya suatu tathawwu’ (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan). Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) didalamnya, (ia diganjar pahala)sama seperti menunaikan kewajiban (fardhu) di bulan yang lain. Dan siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain…..”
(Khutbah Rasulullah SAW di hadapan kaum muslimin pada hari terakhir bulan Sya’ban, dalam kitab At Targhib juz II/217-218 diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah)
Ia laksana tamu agung, namun hadirnya hanya sebentar saja untuk kemudian ia berlalu, hingga kelak di hari tiada lagi amal dapat kita kerjakan, ia akan menjadi saksi siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang telah memberikan jamuan terbaik baginya.
Agar sang tamu istimewa berkenan singgah di ruang-ruang hati kita, maka hiasi hati kita dengan keindahan yang dapat menawannya.
· *Jika kita senang bertamu ke rumah yang bersih terawat, maka agar ramadhan berkenan singgah di hati kita, kita jadikan ia taman yang bersih lagi indah dengan cara bertaubat (menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat, memohon ampunan Allah, dan tidak mengulangi dosa&ma’shiyat).
· * Jika kita senang bertamu ke rumah yang pintunya telah terbuka lebar, maka agar ramadhan tak segan menyapa kita, kita jadikan hati kita selalu terbuka, hati yang mudah tersentuh&tergetar ketika mendengar “pesan-pesan langit”, dengan cara memperbanyak tilawah&tadabbur ayat-ayat-Nya.
· *Jika kita senang bertamu ke rumah yang terang penuh cahaya, maka untuk menyambut tamu istimewa ramadhan hendaknya kita terangi hati kita dengan 2 cahaya terbaik, yaitu ingat mati & rindu akhirat.
· *Jika kita senang bertamu ke rumah yang penuh sambutan hangat lagi ramah, maka agar ramadhan berkesan, kita siapkan senyum terbaik menyambutnya dengan cara membayangkan betapa banyak amal&ibadah dapat kita lakukan (dengan sebaik-baiknya) selama ramadhan membersamai kita.
· *Jika kita senang ketika mendapat jamuan yang lezat, maka kita sambut ramadhan dengan jamuan terbaik di mata Allah, yaitu amalan-amalan yang paling disukai-Nya.
Marhaban yaa ramadhan…….
Selamat datang wahai tamu mulia, sungguh telah kami rindukan kedatanganmu sejak engkau berlalu dulu,
penuh harap engkau berkenan singgah di hati kami, hingga keagunganmu kan terasa di sisa umur kami.
“Selamat berpuasa…..^_^”
Rasulullah SAW bersabda :
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh suatu bulan yang agung (syahrun ‘adzim) lagi penuh berkah (syahrun mubarak), yaitu bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan (sekitar 83 tahun 4 bulan). Bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu kewajiban dan qiyam (sholat) pada malam harinya suatu tathawwu’ (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan). Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) didalamnya, (ia diganjar pahala)sama seperti menunaikan kewajiban (fardhu) di bulan yang lain. Dan siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain…..”
(Khutbah Rasulullah SAW di hadapan kaum muslimin pada hari terakhir bulan Sya’ban, dalam kitab At Targhib juz II/217-218 diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah)
Ia laksana tamu agung, namun hadirnya hanya sebentar saja untuk kemudian ia berlalu, hingga kelak di hari tiada lagi amal dapat kita kerjakan, ia akan menjadi saksi siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang telah memberikan jamuan terbaik baginya.
Agar sang tamu istimewa berkenan singgah di ruang-ruang hati kita, maka hiasi hati kita dengan keindahan yang dapat menawannya.
· *Jika kita senang bertamu ke rumah yang bersih terawat, maka agar ramadhan berkenan singgah di hati kita, kita jadikan ia taman yang bersih lagi indah dengan cara bertaubat (menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat, memohon ampunan Allah, dan tidak mengulangi dosa&ma’shiyat).
· * Jika kita senang bertamu ke rumah yang pintunya telah terbuka lebar, maka agar ramadhan tak segan menyapa kita, kita jadikan hati kita selalu terbuka, hati yang mudah tersentuh&tergetar ketika mendengar “pesan-pesan langit”, dengan cara memperbanyak tilawah&tadabbur ayat-ayat-Nya.
· *Jika kita senang bertamu ke rumah yang terang penuh cahaya, maka untuk menyambut tamu istimewa ramadhan hendaknya kita terangi hati kita dengan 2 cahaya terbaik, yaitu ingat mati & rindu akhirat.
· *Jika kita senang bertamu ke rumah yang penuh sambutan hangat lagi ramah, maka agar ramadhan berkesan, kita siapkan senyum terbaik menyambutnya dengan cara membayangkan betapa banyak amal&ibadah dapat kita lakukan (dengan sebaik-baiknya) selama ramadhan membersamai kita.
· *Jika kita senang ketika mendapat jamuan yang lezat, maka kita sambut ramadhan dengan jamuan terbaik di mata Allah, yaitu amalan-amalan yang paling disukai-Nya.
Marhaban yaa ramadhan…….
Selamat datang wahai tamu mulia, sungguh telah kami rindukan kedatanganmu sejak engkau berlalu dulu,
penuh harap engkau berkenan singgah di hati kami, hingga keagunganmu kan terasa di sisa umur kami.
“Selamat berpuasa…..^_^”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar